Wednesday, September 13, 2006

Satpam BNI

Saya sedang mengantri ATM BNI di depan BNI Cabang Merdeka Bogor. Di depan saya ada lima orang, dua orang paling depan wanita , kemudian seorang bapak, dan sisanya dua wanita lagi. Wanita paling depan masuk. Setelah dia keluar, yg berikutnya masuk, sehingga giliran berikutnya adalah sang bapak. Wanita yg baru saja keluar kemudian menghampiri satpam yg berada di belakang antrian, dia bertanya,
Wanita 1 : “Pak, kalau uang saya satu juga sekian, berapa ya yg bisa saya ambil?”
Satpam : “Oh, sejuta bisa itu.”
Wanita 1 : ”Iya kan ya, mestinya sejuta bisa. Tapi tadi saya kok gak bisa ya?”
Satpam : ”Emang ibu tabungannya apa?”
Kemudian terjadilah penjelasan singkat dari sang satpam. Satpam bank sekarang emang multiguna, persis seperti jenis layanan banknya, kredit multiguna. Akhir dari penjelasan sang satpam adalah : ibu permisi aja sama bapak yg paling depan, masuk lagi, coba lagi. Sungguh saran yg menjengkelkan!!!
Wanita itu pun akhirnya maju ke depan, Cuma bahasa komunikasinya kurang bagus, dia Cuma bilang gini, ”Misi ya.” Wanita yg sedang berada di dalam ATM belum juga keluar (saya suka heran, kalau orang ke ATM lama-lama selain bayar segala macem tagihan sebenernya ngapain ya? Jangan-jangan masih gak ngerti cara ngoprasiinnya, jadi gak sukses-sukses! Edukasinya kurang nih....), sedangkan wanita yg ”misi” tadi sudah kembali menghampiri satpam,
Wanita 1 : ”Pak, kalo jenis tabungan BNI taplus laen gak ya sama tabungan laennya batas pengambilannya?”
Dan sang satpam pun kembali memberikan penjelasan, dengan menyarankan wanita itu untuk maju ke depan, misi ke bapak paling depan dan mencoba lagi.
Wanita 1 : ”Udah pak, tapi bapaknya itu gak ngasih.”
Ealaaaah, ternyata itu cara dia ”ngadu” sama sang satpam! Kurang ajar juga ni orang. Dia yg salah kok orang yg suruh ngalah, mentri bukan, presiden apalagi, lagaknya udah mau penting dan duluan sendiri... Halaaah....
Akhirnya, sang satpam pun maju ke depan antrian, menghampiri sang bapak, dan berkata :
”Maaf, Pak, ibu ini duluan. Tadi ada kesalahan transaksi.”
Selesai satpam itu berkata demikian, saya pun langsung cabut dari ATM BNI itu. Sialan, masa satpam mengatakan hal demikian? Bukankah seharusnya yg dia katakan pada ibu itu adalah :
”Coba ibu ulangi lagi dengan cara yg saya jelaskan tadi. Silahkan antri lagi saja, Bu. Kalau belum puas, silahkan hubungi customer service kami di dalam.”
Masa satpam itu malah ”mengajarkan” tidak disiplin dan mengambil ”paksa” hak nasabah bank BNI lain yg sudah mengantri? Bukan salah bapak itu kalau dia tidak mau memberikan kesempatan, toh ibu itu yg salah transaksi, dan dia bisa mengantri lagi, toh dia tidak kelihatan terburu-buru atau sekarat kalau gak ngambil saat itu juga kan? Kalau ibu itu salah transaksi ya salahkan saja Bank BNI nya, yg gak bisa ”mengedukasi” dan ”mengkomunikasikan” layanan mereka dengan baik, kok malah melegalkan ”nyalip”! Satpam yg mengesalkan, bank yg mengecewakan karena ”kurang edukasi” pada nasabah, maupun satpamnya. Daripada saya ribut, lebih baik saya cabut! Siang yg panas....

No comments: