Saturday, February 24, 2007

Kios Kerudung Tara-nya Mbak D

Mbak D, istrinya Mas M, ternyata sudah jadi pebisnis sukses, paling tidak di sektor perkerudungan. Punya kios (atao penyuplai aja ya?) Tara di PGB, buka bisnis bareng temen-temen katanya. Menurut Mas M sih, sekarang istrinya sudah tidak pernah minta uang bulanan lagi, malah kebalikannya, Mas M yg suka minta "tambahan".

Dulunya, Mbak D kerja di Seaworld. Setelah menikah dan punya anak, Mbak D berhenti kerja dan lalu mengurus anak-anaknya. Usaha pertamanya adalah membuka toko kelontong di deket Bubulak (tapi sekarang udah tutup aja, mungkin udah gak rame yah). Dulunya dia yg menjaga, sekarang udah orang laen yg jaga.

Kalau soal toko kerudungnya, katanya sih Mbak D bikin sendiri kerudungnya. Mungkin punya konveksinya juga ya. Kalo bahan, katanya sih belanjanya dari Bandung. (heu, yg kebayang langsung Pasar Baru, sama daerah kaen kiloan- duh lupa namanya). Yang jaga toko kerudungnya juga bukan dia, tapi ada pegawainya.

Kemaren sore, setelah terjebak hujan deras, mamah dan teteh belanja ke sana, dapet kerudung 4 biji, yg katanya sih model baru dan baru aja naek pajang. Si teteh beli kerudung 2 in 2 (setjara ada 2 buah kerudung-satu bermanik pendek,satu polos panjang) yg bisa dipake model biasa (kerudung pendek bermanik dipake dulu terus ditimpa sama kerudung polos panjang yg dipasang setelah manik di kepala) atau model baru (kerudung polos panjangnya dipake miring, di bawah leher, jadi kaya pake vasmina gitu... Kalo belinya banyak, bisa dapet diskon. Misalnya kerudung harga satuannya Rp 45.000,- kalo beli lebih dari satu bisa Rp 40.000,- Hmmm wondering, kalo belinya satu lusin, kira-kira bisa dapet Rp 25.000? Hehehe (ngelunjak.com)

Kalo kata si teteh, buat sewa tempat usaha gitu, bisa minta pinjeman dari Pertamina ato PN Gas. Katanya sodara jauh ada yg gitu. Tapi lebih oke lagi kalau memang ada yang kerja di sana, ngalirnya lebih cepat dan mudah, karena ada "penjamin". Besarnya uang bisa sampai 70an juta. Cicilannya dg bunga 0%. (Bunga 0% kalo cicilannya per bulan tinggi, sama mencekeknya gak sih?). Setelah mengajukan proposal usaha, nanti ada dari pihak koperasi perusahaan tsb yg akan melakukan survey ke lokasi usaha. Kalalu proposalnya dinilai layak, baru deh dikucurkan dananya.

Nah, gimana, berani keluar dari comfort zone?

My Bozz Owned A Bakery!!!

My Little Bozz had a bakery!
Gak nyangka... Ini ketauannya juga gara-gara saya "pamer" foto roti di avatar YM (meskipun ada yg mikir itu foto keong, plis deh). Ternyata si bos beneran punya bakery. Nama dagangnya Tania. Katanya sih gak ada tuh roti yg mereknya nama pria, tapi kan ada Roti Boy? Hehehe...
Eniwei, niatan yg udah lempeng pingin bisnis, jadinya mencoba sedikit mengulik-ngulik si bos.

"Pak, beneran ya punya toko roti?"
"Hehehe.. Iya."
"Mmm itu bikin rotinya pake mesin?"
"Iyalah mbak, ada mesinnya."
"Trus adonan rotinya tinggal dimasukkin ke mesin gitu ya, Pak?"
"Oh ya nggak mbak, adonannya tetep pake tangan bikinnya."
"Heee? Bikin adonannya pake tangan juga pak?"
"Iya, nguleninya pake tangan. Satu adonan untuk kira-kira 125 roti."
"Heee? Njarem ntar pak tangannya."
"Hahaha..."

Nah, begitu ternyata. Untuk ngulenin adonan roti sampai kalis, tetep aja pake tangan, artinya, tenaga manusia. Yang menjadi pertanyaan, apakah ada orang khusus yg tukang ngulenin, ato ada beberapa orang? Apakah 125 roti itu untuk sehari? Mosok iyo ya sehari cuma jualan 125 roti?

Rotinya si bos ini sempat masuk ke Plaza Indonesia lho, padahal si bos gak buka konter di sana. Ternyata sih ada orang yg beli terus njual lagi di PI. Wuiiih keren nih...

Monday, February 05, 2007

SALE : Air, Bah!

Tersedia : kiriman air Paket Siaga I UDP (belum ack sudah kirim lagi...). Ongkos kirim gratis. Bonusnya sampah. Lama pengiriman 6-10 jam.

Kesel juga lama-lama karena bolak balik diomongin sebagai pengirim banjir. Gak ngirim kok, emang air kan mengalir dari daerah tinggi ke daerah rendah. Orang Bogor juga gak sholat minta hujan turun terus menerus. Orang Bogor juga gak mengatur air hujan biar ngalirnya ke Jakarta. Emang di Katulampa ada bendung, kata petugasnya ini BENDUNG, bukan BENDUNGAN, dibangun oleh Belanda HANYA untuk mengukur ketinggian air di Ciliwung, bukan untuk membendung air yg mengalir keluar dari Bogor. Ehueeee... Ada loh yg sampe minta putus dari pacarnya karena kesel dibilang pengirim banjir

Yang jelas bukan ORANG BOGOR yg ngirim banjir. Alloh yg menurunkan hujan. Sudah hukum alamnya, air mengalir dari daerah yg lebih tinggi ke daerah yg lebih rendah. Manusia yg membangun jaringan air, untuk mengalirkan air ke laut. Manusia yg membuang sampah ke sungai atau jalur air lain dan menghambat aliran airnya (saya jadi inget pak satpam di kompleks yg menyapu daun kering masuk ke dalam saluran got ). Manusia yg membangun bangunan tanpa mengindahkan daerah resapan air. Dan MANUSIA =! ORANG BOGOR aja kan?

Sama-samalah introspeksi. Kemaren buang sampah di mana? Rumahnya ada di daerah resapan air? Punya kontribusi merusak daerah puncak dg membangun vila di sana gak? Masih beriman gak? (Kalo masih beriman, siapa tau ini adalah cobaan, ujian untuk naek tingkat, menjadi manusia yg lebih tinggi derajatnya di sisi Alloh karena kesabaran dan ketakwaan, kalo sudah mulai luntur keimanannya siapa tau ini adalah peringatan agar kita kembali ke jalanNya yg lurus dan benar)

Sebagai orang Bogor, yg daerahnya gak kena banjir, saya bukannya jumawa, "Nah, makanya, punya rumah di Bogor aja..." tapi penuh kekhawatiran, kapan giliran kami? Juga empati, pada sodara-sodara yg tertimpa musibah banjir. Semoga Alloh meringankan beban mereka. Di kompleks kemaren sempet ada edaran juga untuk mengumpulkan dana bagi korban banjir. Bukan karena rasa bersalah karena banjir mengalir dari Bogor ya, tapi sebagai bentuk kepedulian pada sesama...

alladzii khalaqa almawta waalhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalan wahuwa al'aziizu alghafuuru
Dia Yang Mematikan dan Menghidupkan untuk menguji siapa di antara kamu yang terbaik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS 67: 2)

huwa alladzii ja'ala lakumu al-ardha dzaluulan faimsyuu fii manaakibihaa wakuluu min rizqihi wa-ilayhi alnnusyuuru
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.(QS 67:15)


walaa tufsiduu fii al-ardhi ba'da ishlaahihaa waud'uuhu khawfan wathama'an inna rahmata allaahi qariibun mina almuhsiniina
Janganlah berbuat kerusakan di muka bumi, setelah (Allah) memperbaikinya. Dan berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS 7: 56)

walaw anna ahla alquraa aamanuu waittaqaw lafatahnaa 'alayhim barakaatin mina alssamaa-i waal-ardhi walaakin kadzdzabuu fa-akhadznaahum bimaa kaanuu yaksibuuna
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS 7:96)

afa-amina ahlu alquraa an ya/tiyahum ba/sunaa bayaatan wahum naa-imuuna
awa amina ahlu alquraa an ya/tiyahum ba/sunaa dhuhan wahum yal'abuuna
afa-aminuu makra allaahi falaa ya/manu makra allaahi illaa alqawmu alkhaasiruuna
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.(QS 7:97-99)

awa lam yahdi lilladziina yaritsuuna al-ardha min ba'di ahlihaa an law nasyaau ashabnaahum bidzunuubihim wanathba'u 'alaa quluubihim fahum laa yasma'uuna
Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? (QS 7:100)

wa-idzaa quri-a alqur-aanu faistami'uu lahu wa-anshituu la'allakum turhamuuna
Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.(QS 7:204)

waudzkur rabbaka fii nafsika tadharru'an wakhiifatan waduuna aljahri mina alqawli bialghuduwwi waal-aasaali walaa takun mina alghaafiliina
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.(QS 7:205)